Selasa, 12 Maret 2013

Solar Water Pumping System di Tepus,Gunung Kidul

Pada hari sabtu,9 maret 2013 saya dan beberapa mahasiswa dari Teknik Fisika UGM melakukan kunjungan ke Tepus,Gunung Kidul untuk melihat secara langsung solar Water Pumping system yang ada disana.Ikut pula bapak Ahmad Agus Setiawan (dosen Teknik Fisika),mas Arif Darmawan (Teknik Fisika '07),mas Cecep Setiawan (Teknik Fisika '09),dan mas Nurul Huda (Teknik Fisika '10).

Tujuan kami rombongan 2011 untuk ikut serta karena diajak oleh pak AAS dan mas Arif untuk melihat secara langsung solar Water Pumping system dan bagaimana proses kerja dari alat tersebut.Untuk sejarahnya bisa terbangun SWPS di Tepus ini denger-denger sih,dulu mas Roni Eka (TF '07) yang merancang tapak dari SWPS di Tepus ini,lalu untuk merelisiasikannya pada periode KKN mas cecep,mas didik dkk (TF '09) mereka membangun SWPS ini dan masih kokoh berdiri sampe sekarang,yang insya Allah bermanfaat untuk warga sekitar untuk mendapatkan air,sehingga mereka tidak perlu berjalan jauh ke sumber mata air yang berada jauh dari pemukiman mereka.Menurut kepala dusun setempat,walaupun SWPS ini sangat bermanfaat untuk membantu pengangkatan air di desanya,tetapi belom banyak warga yang memanfaatkannya.Masih banyak warga yang mengambil sendiri ke sumber mata air.Dan saat musim kering,saat sumber mata air kering pula.Kebanyakan warga banyak yang membeli air dari luar desa mereka,untuk memenuhi kecukupan air di rumah mereka.Maka dari itu pada periode KKN mas Huda,Satria dkk (TF '10),mereka berusaha melanjutkan dan menyempurnakan dari sistem SWPS di desa tersebut.Jadi mereka akan membuat sistem distribusi air yang akan disalurkan ke rumah-rumah warga.Yah kita doakan saja semoga KKN mereka bisa sukses..amin.

Setelah melewati perjalanan panjang menyusuri jalan wonosari,dan banyak tragedi terjadi seperti beberapa ban motor bocor dan di tengah perjalanan tiba-tiba ada razia polisi.Tapi alhamdulillah semua kita lewati dengan baik.Setelah sampai di Tepus,kami mampir dahulu ke rumah kepala dusun setempat dan sekedar untuk melepas lelah.Selanjutnya kami langsung menuju ke lapangan tempat dimana SWPS berdiri kokoh.Dan saat sampai ke lapangan,ternyata beberapa warga sedang melakukan pemeriksaan rutin untuk SWPS ini.

Berikut foto-foto yang saya ambil sewaktu berkunjung kesana;

foto 1

Terlihat pada foto pertama,terdapat 16 buah panel surya,dan per panel itu menghasilkan daya maksimal 100 watt peak.Jadi jika ditotal 16 buah,akan menghasilkan daya maksimal 1600 watt peak.Tapi pada kenyataannya,atau secara ideal panel surya tidak akan mencapai daya maksimalnya karena berbagai kondisi.

foto 2

Pada foto dua mendokumentasikan sebuah penampungan air dan sebuah gardu yang didalamnya terdapat kontroler.

Kontroler didalam gardu

Warga sedang membongkar pompa yang berada pada penampungan air.

Warga melakukan pemasangan pipa.

Satu kesatuan sistem pompa,dan harganya yang mencengangkan

Sensor level air,yang berfungsi juga sebagai saklar.

Pompa DC 3 fase

Motornya berada dibawah.Karena terdapat sensornya,maka bila air kering,pompa akan mati.Dan terlihat terdapat kabel hitam,itu merupakan power suplay yang menghubungkan pompa DC dengan kontroler.

Seorang warga iseng coba memanjat.

Kaya rekreasi aja yak -.-"

Setelah cukup puas rekreasinya,eh melihat-lihat panel surya di lapangan pertama.Akhirnya kami beranjak menuju ke sumber mata air,yang berada di bawah kaki gunung.Ya Allah jalan menuju kesana tuh ampun deh,masi bebatuan dan tanah.Yang kalo mondar-mandir lewat situ dijamin motor bakal rusak.Setelah melalui perjuangan yang maksimal dengan dibutuhkannya skill mengendarai motor yang mumpuni #serius,akhirnya kami tiba di bawah kaki gunung yang jaraknya dekat dengan laut.Ternyata dibawah terdapat panel surya lagi.

Panel surya didekat sumber mata air.

Sumber mata air yang ada di desa Tepus.

Kolam penampungan.

Pipa-pipa.

Pipa yang mengangkat air dari kolam penampungan.

Panel surya dibawah birunya langit.

 Landscape panel surya.

Jadi panel surya yang berada di bawah ini,untuk mengangkat air yang berasal dari sumber mata air menuju ke tempat penampungan selanjutnya yaitu pada lapangan pertama tadi.Yang jarak pipanya yaitu 2-3 km.

Terlihat bagaimana perjuangan KKN yang gigih saat mereka semua membuat ini.Salut deh buat para pejuang KKN di desa Tepus ini.Semakin termotivasi untuk menerapkan ilmu yang kita punya untuk pengabdian kepada masyarakat khususnya di bidang energi terbarukan,juga semoga KKN kami nanti tidak kalah hebat dan hasilnya bermanfaat untuk masyarakat yang membutuhkan.

Salam                       

Narendra Widianto          

2 komentar:

  1. Hobi photografi juga yaaa ?? [nice picture]

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe ya seperti itulah mas,foto seadanya aja kok itu...thanks for comment :)

      Hapus